Rabu, 16 November 2011

Semar Mbalela

SEMAR MBALELA

Semar mbalela adalah upaya semar untuk mengingatkan kepada para Petinggi Amarta untuk mengingat rakyat kecil seperti dirinya. dengan dia merubah dirinya menjadi Prabu Sangkirna Janji yang bermaksud akan merusak Ngamarta. namun hal itu, dapat dicegah oleh anoman yang merubah dirinya menjadi  panah yang akan merubah Prabu SAngkirna Janji menjadi Semar. akhrinya semar mengatakan kepada Puntadewa dan Kresna tentang sebab ia merubah dirimnya.

KI WAHYU N
 (17 November 2011)
SMA N 2  Pemalang

Minggu, 10 April 2011

DEWABRATA DAN AMBALIKA



DEWABRATA DAN AMBALIKA

Hubungan Dewabrata dan Ambalika sebetulnya adalah hubungan cinta biasa antara seorang putri boyongan kepada pengeranya. Namun yang menjadi masalah adalah sang pangeran tidak mau menikahinya, karena sang pangeran madat(tidak menikah). Hal itu, yang membuat Ambalika memperjuangkan cintanya kepada Dewabrata. Namun dewabrata menolak permintaan tersebut. Hingga akhirnya, dewabrata mencoba menakuti ambalika dengan panahnya. Namun na’as, panah itu melesat hingga menusuk perut ambalika hingga ambalika meninggal. Namun sebelum meninggal ambalika bersumpah akan menjemput  pangeranya ketika sudah sampai pada ajalnya dan bersatu kembali di Lama Kasedan Jati.
Setelah kematian tersebut, dewabrata menobatkan diri menjadi seorang resi dengan nama Resi Bisma. Bisma bertapa di pesranggahan talkandha. Namun bisama tetap ikut andil dalam pemerintahan di Negara Astina dengan menjadi pujangga Kerajaan. Namun perkataan bisma tidak berpengaruh karena duryudhana lebih mendengar perkataan sengkuni daripada Bisma. Hingga datangnya, perang terbesar ke-empat yaitu Perang Baratayudha. Baratayuda adalah perang antara pandawa dan kurawa yang ingin memperebutkan kekuasaan Negara Astina.
Bisma pun dinobatkan maju ke medan perang. Semua senapati pandhawa kalang kabut, tidak bisa menandingin bisma. Namun kresna sang pemegang kitab baratayuda tahu bahwa bisma akan kalah jika srikandhi yang maju ke medan perang kerena srikandhi akan dirasuki ambalika yang akan menjemput bisma. Srikanduhi pun maju ke medan perang. Bisma menatap srikandhi namun yang terlihatnya ambalika, hingga srikandi berhasil melepaskan panah dan menancap ditubuh bisma. Setelah itu, bisma tergeletak dan bisma pun ditemui oleh ambalika dan mengajaknya kembali ke Alam Kasedan Jati.
Akhirnya mereka hidup langgeng menjadi suami istri dialam Kasedan Jati.

NUWUN

DEWARUCI

DEWARUCI

Dewaruci adalah adalah gambaran dari hati bratasena yang suci. Dan dewaruci yang mengajarkan kepada bratasena tentang ilmu kasampurnan. Dalam cerita pewayangan, suatu ketika bratasena tahu bahwa ayahanda dan ibu tirinya dimasukan para dewa ke kawah candradimuka. Bratasena yang mendengar hal itu ia marah dan ingin memberontak kepada dewa. Namun niat itu di hentikan oleh Begawan Durna. Dan durna memberikan cara untuk bratasena dapat mngentaskan orang tuanya dari kawah candradimuka yaitu dengan mencari ilmu kasampurnan atau ilmu sangka paraning dumadi. Hal pertama bratasena diminta mencari kayu gung susuhing angin yang berada di gunung reksamuka.
Disana bratasena berperang melawan dua raksasa yang bernama. Lalu setelah kalah dua raksasa itu berubah menjadi btara bayu dan batara indra. Batara bayu lalu memberitahu bahawa kayu itu berati niat; gung berarti besar; susuhing berarti pusat angin berarti hati. Atau berarti sebuah keinginan agara tercapai harus diniati yang mantap dari dalam hati dan batara indra memberi bratasen subuah cincin yang bernama sesotya manik ing warih yang berfungsi bias bernafas didalam air. Setelah itu bratasena kembali ke gurunya dan di suruh mencari syarat kedua yaitu tirta prawitrasari yang beraga di samudra minangkalbu.
Sebelum berangkat, bratasen meminta doa restu kepada ibunya dei kunthi. Ditengah perjalanan bratasen bertemu dengan saudara sesame keturunan batara bayu yang berniat menguji niat bratasena dengan cara berperang, jika bratasena kalah meka niatnya tidak kuat tetapi jika menang maka niatnya tulus. Namun bratasena berhasil mengalahkan dan meneruskan perjalanan mencari samudra minangkalbu.
Didalam samudara, bratasena bertemu dengan ular besar yang berusaha membunuhnya. Hal itu adalah perlamang bahwa bratasena berhasil membunuh hawa napsunya. Dan ular tersebut disobek mulutnya dan bratasena tersedot masuk. Ternyata didalam situlah Bratasena bertemu dengan Dewaruci. Yang menerangkan akan ilmu kasampurnan. Namun bratasena diminta mauk kedalam tubuhnya yang kecil. Brtasena tidak mau karena tubuhnya sangat kecil, naumn dengan niat yang tulus akhirnya dia mau dan masuk. Masuknya bratasena menjadi awal dari wedaran ilmu kasampurnan.
Inti dari ilmu kasampurnan yang pertama adalah bersatunya tiga hal dalam diri manusia yaitu pikiran, perbuatan, dan hati seseorang. Karena jika itu semua telah bersatu manusia akan hidup nyaman tanpa adanya pembohongan. Yang kedua adalah bersatunya karsa, budi, dan karsa yang dapat menuntun manusia ke arah yang benar.
Setelah mewedarkan ilmu tersebut, bratasena keluar dan dewaruci masuk menyatu dalam raga bratasena. Bratasena lalu menjadi pandita yang bernama Begawan Bimasuci yang meminpin pasanggrahan Arga Kelasa. Begawan bimasuci bertugas untuk memberi wejangan ilmu kasampurnan kepada satriya yang siap menerimanya. Dan satriya itu adalah adiknya sendiri yaitu raden janaka.

NUWUN

ABIYASA GUGUR


ABIYASA GUGUR
Abiyasa adalah putra raja astina yang harus mengalah karena keinginan ibu tirinya yang meminta agar adiknya yang menjadi raja. Karena tidak mau membuat ayah handanya kecewa ia memberikan kekuasaan Negara astina kepada adiknya. Pada saat kecil ia bernama Dewabrata. Sedari kecil ia satriya yang berwatakn pandita, dan ia juga madat(tidak menikah) seumur hidupnya. Karena ketampananya Dewabrata pun pernah disukai oleh putrid raja yang bernama Dewi Ambika. Namun cinta Dewi Ambalika ditolak oleh Dewabrata karena ia tidak akan menikah. Namaun Ambalika tetap saja meminta untuk dinikahi oleh Dewabrata, hingga Dewabrata menakuti-nakutinya dengan panah dan tanpa di sengaja panah itu lepas mengenai Ambalika. Sebelum meninggal, Ambalika bersumpah bahwa ia akan menunggu dan menjemput Dewabrata untuk bersama masuk ke alam kematian serta Dewabrata akan dibunuh oleh seorang wanita.
Setelah menyaksikan adiknya dinobatkan menjadi raja. Dewabrata memutuskan untuk menjadi pandita di Talkanda bergelar Resi Bisma. Setelah menjadi resi pun, Bisma tetap ikut menjaga Negara Astina agar tetap utuh seperti dahulu. Namun sayangnya, para Kurawa yang telah dihasut oleh Sengkuni dan Durna yang membuat kekacauan Negara Astina. Membuat hati Bisma gundah atas nasib Astina. Kegundahan itu pun datang, ketika saatnya perang Baratayudha yaitu antara Pandawa melawan Kurawa untuk memperebutkan tahta Negara Astina bisma pun ikut menjadi tumbal kekalahan Kurawa,
Bisma mati ditangan senapati wanita Pandawa yaitu Dewi Srikandhi. Sebelum menghembuskan nafas yang terakhir, Bisma memiliki dua permintaan kepada pandawa dan kurawa. Pertama, Bisma ingin minum, oleh kurawa bisma diberi air putih segar namun ditolaknya, oleh pandawa diberi darah dari korban perang lalu diminumnya. Keduanya, bisma meminta temapat tidur, oleh kurawa bisma diberi tempat tidur, oleh kurawa ia diberi kasur yang empuk namun bisma tolak, oleh pandawa bisma dibuatkan kasur dari patahan panah, gada, dan senjata lain dan bisma mau menerima. Lalu bisma menjelaskan, bahwa dimedan perang semua sama antara raja, patih, senapati, atau prajurit sekalipun mereka akan merasakan hal yang sama yaitu menang atau kalah, dibunuh atau membunuh. Setelah brkata demikian, dewi Ambalika pun datang menjemput Bisma dan mereka kembali ke alam kematian bersama-sama.
 
NUWUN

GATHUTKACA GUGUR

 GATHUTKACA GUGUR

Gathutkaca, adalah putra raden Werkudara dari Amarta. Ketika telah memasuki perang barata yuda. Gathutkaca diangkat menjadi senapati melawan adipati karna. Namun perang barata yuda bukan lah perang biasa yaitu perang yng sebetulnya adalah pembalasan hokum atau karma dari para tokoh yang masuk dalam perang tersebut. Tidak luput juga gathutkaca. Dahulu dia adalah seorang bayi yang baru lahir saja sudah membikin repot semua orang termasuk para dewa di kahyangan suralaya karena tali pusarnya yang susah di putus. Tapi tali pusarnya dapat diputus dengan sarung dari kunta wijayandanu yang juga menjadi pengapesan atau kematianya. Gathutkaca juga memliki kesalahan yang teramat sangat berat dia telah membunuh pamanya hanya karena dia mendengar berita bahwa adiknya telah menikah lagi. Padahal pamanya itu telah merawatnya seperti anakanya sendiri, namun pamanya menerima tapi denagan satu syarat bahwa ia akan menjemput gathutkaca ketika sudah waktunya ia meninggal.
Kemabali ke jalanya perang, gathutkaca yang melayang-layang di udara menyusahkan karna yang akan memanahnya dari keretanya. Nampak salah perhitungan gathutkaca ia menampak dirinya dari balik awan, dan seketika panah kunta wijayandanu melesat kearah gathutkaca. Sebetulnya panah itu tidak tepat sasaran namun disitu ada arwah pamanya yatiu kalabendana yang telah menunggu gathutkaca. Seketika pusaka itu masuk kembali ke dalam sarungnya, dan jatuhlah raga gathutkaca. Dia tergeletak tak bernyawa. Kurawa tertawa senang dan bahagia, namun sebaliknya Pandawa menangis karena kehilangan gathutkaca. Namun semua itu adalah kehendak Tuhan mereka telah ikhlas dan segera membawa tubuh gathutkaca untuk di perabukan.

NUWUN